Wednesday 21 March 2018

DIY alas foto untuk foodphotography

Assalamualaikum ...

Haiii reader, sedikit curhat dulu yaaa
Jadi, dari pengalaman beli alas foto sebagai properti foto itu harganya kan enggak murah tuh, tapi demi foto terlihat lebih mantap dan karena harus punya juga sihh kan, dibelilah kisaran harga 100 ribu belum sama ongkos kirim. Kali kedua yaa pasti enggak beli lagi, lumayan mahal buat saya mah. Coba aja deh, 10 alas foto dikali 100rb, One Million pemirsaaahhhh !!!
Eitsss... tapi emak-emak macam saya nih, yang enggak mau rugi pasti ide kreatifnya muncul dengan tiba-tiba hahhaaa ... :D :D :D

Mau coba juga?
Gini nih ceritanya,
Pertama, Buka HP kamu di PC lebih baik, terus buka browser kesayangan kamu, cari deh jenis alas foto yang kamu mau. Misalnya : Marmer Texture .Terus muncul lah yaa berbagai macam pilihan gambarnya, cari dan pilih yang gambarnya beresolusi besar, dimana kalau kamu Zoom sebesar mungkin enggak pecah. INI PENTING yaa!!!



sumber : Gugel


Kedua, simpan file tersebut, bisa juga kamu edit kecerahannya sesuai yang kamu mau. Jangan lupa simpan file di flashdisk tau dimedia penyimpanan mana aja.

Ketiga, datangilah tempat percetakan terpercaya kamu, yang murah, dan hasil printnya berkualitas bagus. Pastikan hasil yang kamu peroleh itu sesuai dengan apa yang kamu lihat di layar komputer. Ada nih ya pengalaman, waktu mau print alas foto saya tinggal dan tanpa ACC (persetujuan ulang untuk hasil printnya), Keesokannya pas saat pengambilan ada beberapa file yang pecah (enggak mungkin kepakai) dan warna hasil printnya terlalu gonjreng. Beda dengan file yang saya simpan (mungkin karena tintanya atau mesin cetak yang kelewat bagus :D :D) ... yaudah deh ikhlas aja udah kebayar ciynn!!

Keempat, Saat dipercetakan konsultasikan keinginan kita kepada staff disana. Untuk ukuran yang saya pakai yaitu A3 maunya A2 tapi harga printnya yang wow jika file yang saya mau print lebih dari 10 lembar wkwkwkkw!!!!
Oiya, pastikan ekstra laminasi ya, agar tidak mudah rusak alas fotonya.

Kelima, bisa juga loh dijadikan ladang bisnis. Alternatif buat temen-temen yang kesulitan mencari alas foto dan juga bisa menambah nilai rupiah

Keenam, Ini dia hasil beberapa food photography menggunakan smartphone/handphone 



  pic from gugel, bukan file asli
 


Selamat berkreasi yaa manteman ^o^

with love,
Wassalamualaikum

Wednesday 7 March 2018

Smartphone for foodphotography

Assalamualaikum ...

Hai reader, semoga enggak ngerasa lama yah nunggu postingan saya. Setahun booookkkk!!! hehehee Sebagai penulis pasti ada aja perasaan bosan dan banyak faktor juga yaa . Sudah beberapa tahun belakangan ini saya makin jatuh cinta dengan photography khusus di bidang Food Photography dan lebih spesifikasinya menggunakan Camera Handphone. Alesan kenapa suka pakai HP yaaa karena DSLR itu masih banyak prosesnya hingga menjadi suatu foto yang siap diupload. Kalau di HP kan cekrek, edit, upload, kelar deh!!!

Postingan kali ini tentang Behind The Scene Food Photography menggunakan smartphone only. Kalau yang baca kurang ngerasa dapat manfaat bisa dilupakan saja yaa, ini mah bisa jadi positif kalau kita juga berpikir yang bagus-bagus dan akan menjadi sesuatu yang mengganggu jika menganggap hal demikian, begitu!
Okelah, saya bercerita tentang foto ini hanya sebagai contoh ya, kan endak mungkin juga setiap jepretan saya dibahas satu persatu. Cusss kita mulai ...



foto asli sebelum editing


Lokasi pengambilan di dapur tercinta, sumber cahaya dari kiri atas (atap rumah) melalui asbes berbahan fiber.. Dan karena usia fiber sudah tua, maka sinar matahari yang masuk menjadi kuning. Namun, dijam tertentu cahaya matahari berwarna bagus, misal golden timenya dirumah saya itu sekitar jam 07.00 - 10. 00 dan ini juga masih tergantung cuaca juga, kalo lagi ekstrim panasnya yaa jam segitu udah keras cahaya yang masuknya.

Ini fotonya dijam 11.30 dimana cahaya yang masuk kurang bagus dan udah masuk warna kuning (yellow undertone). Untuk akalin saya pakai reflektor di depan pakai karton putih dan sebelah kana pakai kertas warna alumunium dan lumayan lah untuk menghilangkan bayangan objek dihasil foto.
Terus lanjut edit pakai aplikasi Picsart seperlunya, senatural mungkin, karena tadi sudah berjuang dipenataan cahaya, lanjut edit watermark di aplikasi Phonto, Save dan upload dech!


 foto setelah editing, ini bukan file asli yaa, saya copas digugel ^o^



Nah, sekarang kamu bisa praktekin dirumah. Misal masih bingung dengan sumber cahaya dirumah, paling aman dapat sinar bagus itu di teras, disamping jendela, atau didekat pintu rumah, dimana cahaya masuk dengan banyak. Satu lagi jangan lupa kenalin jam bagus saat matahari masuk ke dalam rumahmu yaa

Semoga bermanfaat dan sampai ketemu dipostingan selanjutnya

with love,
Wassalamualaikum,