Wednesday 20 March 2019

Kangen Blogging

Assalamualaikum ...

Tepat banget 1 tahun lalu, 21 Maret 2018 postingan terakhir saya, lebih memilih aktif di Instagram (@idarespati) dan di akhir tahun 2018 juga berhenti bersosmed hehehe ...
Males mah yaa tetep males yaa, susyeeehh

yaaa hilang aja gitu semua mood. untuk blogging untuk crafting juga untung photography. Semoga bisa istiqomah lagi yaa ditahun ini.



Ditunggu terus yaa postingan akyuuu ...

Wassalam,
love,
@idarespati

Wednesday 21 March 2018

DIY alas foto untuk foodphotography

Assalamualaikum ...

Haiii reader, sedikit curhat dulu yaaa
Jadi, dari pengalaman beli alas foto sebagai properti foto itu harganya kan enggak murah tuh, tapi demi foto terlihat lebih mantap dan karena harus punya juga sihh kan, dibelilah kisaran harga 100 ribu belum sama ongkos kirim. Kali kedua yaa pasti enggak beli lagi, lumayan mahal buat saya mah. Coba aja deh, 10 alas foto dikali 100rb, One Million pemirsaaahhhh !!!
Eitsss... tapi emak-emak macam saya nih, yang enggak mau rugi pasti ide kreatifnya muncul dengan tiba-tiba hahhaaa ... :D :D :D

Mau coba juga?
Gini nih ceritanya,
Pertama, Buka HP kamu di PC lebih baik, terus buka browser kesayangan kamu, cari deh jenis alas foto yang kamu mau. Misalnya : Marmer Texture .Terus muncul lah yaa berbagai macam pilihan gambarnya, cari dan pilih yang gambarnya beresolusi besar, dimana kalau kamu Zoom sebesar mungkin enggak pecah. INI PENTING yaa!!!



sumber : Gugel


Kedua, simpan file tersebut, bisa juga kamu edit kecerahannya sesuai yang kamu mau. Jangan lupa simpan file di flashdisk tau dimedia penyimpanan mana aja.

Ketiga, datangilah tempat percetakan terpercaya kamu, yang murah, dan hasil printnya berkualitas bagus. Pastikan hasil yang kamu peroleh itu sesuai dengan apa yang kamu lihat di layar komputer. Ada nih ya pengalaman, waktu mau print alas foto saya tinggal dan tanpa ACC (persetujuan ulang untuk hasil printnya), Keesokannya pas saat pengambilan ada beberapa file yang pecah (enggak mungkin kepakai) dan warna hasil printnya terlalu gonjreng. Beda dengan file yang saya simpan (mungkin karena tintanya atau mesin cetak yang kelewat bagus :D :D) ... yaudah deh ikhlas aja udah kebayar ciynn!!

Keempat, Saat dipercetakan konsultasikan keinginan kita kepada staff disana. Untuk ukuran yang saya pakai yaitu A3 maunya A2 tapi harga printnya yang wow jika file yang saya mau print lebih dari 10 lembar wkwkwkkw!!!!
Oiya, pastikan ekstra laminasi ya, agar tidak mudah rusak alas fotonya.

Kelima, bisa juga loh dijadikan ladang bisnis. Alternatif buat temen-temen yang kesulitan mencari alas foto dan juga bisa menambah nilai rupiah

Keenam, Ini dia hasil beberapa food photography menggunakan smartphone/handphone 



  pic from gugel, bukan file asli
 


Selamat berkreasi yaa manteman ^o^

with love,
Wassalamualaikum

Wednesday 7 March 2018

Smartphone for foodphotography

Assalamualaikum ...

Hai reader, semoga enggak ngerasa lama yah nunggu postingan saya. Setahun booookkkk!!! hehehee Sebagai penulis pasti ada aja perasaan bosan dan banyak faktor juga yaa . Sudah beberapa tahun belakangan ini saya makin jatuh cinta dengan photography khusus di bidang Food Photography dan lebih spesifikasinya menggunakan Camera Handphone. Alesan kenapa suka pakai HP yaaa karena DSLR itu masih banyak prosesnya hingga menjadi suatu foto yang siap diupload. Kalau di HP kan cekrek, edit, upload, kelar deh!!!

Postingan kali ini tentang Behind The Scene Food Photography menggunakan smartphone only. Kalau yang baca kurang ngerasa dapat manfaat bisa dilupakan saja yaa, ini mah bisa jadi positif kalau kita juga berpikir yang bagus-bagus dan akan menjadi sesuatu yang mengganggu jika menganggap hal demikian, begitu!
Okelah, saya bercerita tentang foto ini hanya sebagai contoh ya, kan endak mungkin juga setiap jepretan saya dibahas satu persatu. Cusss kita mulai ...



foto asli sebelum editing


Lokasi pengambilan di dapur tercinta, sumber cahaya dari kiri atas (atap rumah) melalui asbes berbahan fiber.. Dan karena usia fiber sudah tua, maka sinar matahari yang masuk menjadi kuning. Namun, dijam tertentu cahaya matahari berwarna bagus, misal golden timenya dirumah saya itu sekitar jam 07.00 - 10. 00 dan ini juga masih tergantung cuaca juga, kalo lagi ekstrim panasnya yaa jam segitu udah keras cahaya yang masuknya.

Ini fotonya dijam 11.30 dimana cahaya yang masuk kurang bagus dan udah masuk warna kuning (yellow undertone). Untuk akalin saya pakai reflektor di depan pakai karton putih dan sebelah kana pakai kertas warna alumunium dan lumayan lah untuk menghilangkan bayangan objek dihasil foto.
Terus lanjut edit pakai aplikasi Picsart seperlunya, senatural mungkin, karena tadi sudah berjuang dipenataan cahaya, lanjut edit watermark di aplikasi Phonto, Save dan upload dech!


 foto setelah editing, ini bukan file asli yaa, saya copas digugel ^o^



Nah, sekarang kamu bisa praktekin dirumah. Misal masih bingung dengan sumber cahaya dirumah, paling aman dapat sinar bagus itu di teras, disamping jendela, atau didekat pintu rumah, dimana cahaya masuk dengan banyak. Satu lagi jangan lupa kenalin jam bagus saat matahari masuk ke dalam rumahmu yaa

Semoga bermanfaat dan sampai ketemu dipostingan selanjutnya

with love,
Wassalamualaikum,

Thursday 21 April 2016

food photography : #pakehape

Assalamualaikum...

hai reader, lama yaa baru ketemu lagi. Sibuk ciyn...punnya baby jadi super males buat blogging. Dan belum sempet aja ada waktunya
yap but now i'm back

sekarang mau ceritain tentang pengalaman food photography yang lagi ngeheitzzz bingit. Hmmm... saya sih maunya banyak pengen bisa ini bisa itu. Jadi, blog ini gak khusus bahas misal tentang resep-resep masakan aja tau tentang fashion aja. Tapi blog ini berisi tentang keseharian saya, hal yang saya sukai. Mungkin bisa menjadi inspirasi dan ladang pahala buat saya, karena sedekah kan tidak hanya uang dan senyuman





sebenernya berawal dari ketidakpraktisan menggunakan DSLR saya memutuskan memksimalkan penggunaan smartphone sebagai media food photography saya. Kan, harus dipindahin dulu ke laptop edit-edit terus copas lagi ke hape, ga sempet kalo sambil nemenin main #princessARRA . Jadi, hape emang pilihan terbaik untuksaya saat ini. Tidak memungkiri juga kalo pake DSLR itu memang terlihat lebih pro dan bagus banget. Cuman yaa...sebagus apapun kamera yang kita punya yaa bagaimana SDM yang menggunakannya. Gak perlu sedih kalo belum punya SLR yang harganya lumayan lama untuk nabung hehehe ....







dari beberapa workshop food photography yang saya dapet dan saya inget (karena sering kepake) kalo pake hape untuk food photography yang paling diandalkan adalah properti. Tentu ga mudah dan gak murah untuk punya dan ngumpulin properti buat foto-foto yaa... tenang aja, manfaatin barang yang ada juga bisa tetep kece kok hasilnya.




Misal mau foto masakan garang asem ini, properti yang digunakan si garang asem (hero), mangkok, alas foto hitam polos, tatakan anti panas panci (gak tau namanya, biasanya kalo untuk panci habis masak biar gapenuhin kompor pake tambahan alat ini, biar gak langusng kena lantai).




Selain itu mesti tau jam matahari terbaik, ini disesuaikan dengan sumber sinar (lighting) yang masuk pada hape kalian. Kebanyakan referensi untuk memfoto iyu di jam 10.00 pagi dan jam 04.00 sore. Kalo saat siang sinar matahari terlalu keras dan tajam.

Ada lagi, angel foto yang pas disesuaikan dengan sinar, waktu dan juga properti yang pas. Oia, jangan karena hanya gak punya properti yang bagus lantas jadi penghambat untuk berkreasi, jangan yaaaa...

justru itulah tantangan untuk kita sebagai photographer. Yuuu coba sekarang juga ....
see you on next post



with love,
salam,

mom diary





Wednesday 21 October 2015

Resep MPASI : Makaroni Skutel Kukus

Assalamualikum ...


Selamat datang kembali, semoga semua artkiel yang saya posting bisa bermanfaat ya. Abaikan saja kalo ada foto-foto yang narsis !!! hehehehe

Sekarang mau share resep MPASI untuk baby 10 bulan

" MAKARONI SKUTEL"
Super easy recipe to cook







Makaroni yang saya buat dengan cara dikukus ya, karena gak ada oven. Kenapa juga saya buat si makaroni ini. Karena #princessARRA doyan sama masakan ini. Sekalian emang lagi seneng foodfingering. Yasudahlah yaaa... anak kenyang bunda senang.

Resep ini dibuatnya kebanyakan, sekalian cemilan emak bapake ini mah! *mumpung

Bahan : 

2 sdm minyak zaitun 
1 genggam makaroni 
120 ml susu cair 
2 sdm keju parut 
1 ruas jari keju potong dadu 
1 cup Unsalted Butter 
2 butir telur ayam uk. Kecil 
Seuprit garam 
Seuprit merica 


Caranya : 

1. Rebus makaroni, masukkan minyak zaitun, masak hingga empuk, air menyusut, makaroni mengembang. Saring,sisihkan 
2. Kocok lepas telur dan susu cair,tambahkan garam merica. Masukkan makaroni, keju parut, keju potong 
3. Olesi wadah tahan panas dgn unsalted butter. Kukus hingga matang, kira2 20-25 menit 
4. Sajikan *susu cair yg saya pakai, susu sachet kental manis, saya buat satu gelas uk 250ml tapi yg dipakai 120 ml saja



Mom, setelah matang angkat dan saya taro lemari es sebentar untuk menghilangkan uap panas juga biar lebih nge-set bentuknya, menghentikan proses masaka karena masih panas, jadi nanti gak benyek dan mekar gitu pastanya

Selamat mencoba,


Salam,


Mom diary

Tuesday 20 October 2015

MPASI stuff wajib bawa : Jalan-jalan singkat

Assalamualaikum



Masih lanjutan workshop food photography lalu. Acara yang berlangsung dengan penuh keseruan. Mom, apa aja sih yang harus dibawa saat mengajak si kecil bepergian.













1. Finger food : saya sudah siapkan kukusan kentang dan wortel untuk camilan
2. Biskuit : saya selalu bawa biskuit bayi untuk pengganti makan siang yang buru-buru. Tinggal hancurkan dengan air
3. Susu : dikhawatirkan tidak adanya tempat untuk menyusui atau nursing room saya sediakan sufor untuk berja-jaga saat si kecil haus
4. Air mineral, untuk menetralisir setelah si kecil makan dan juga untuk membuat susu
5. Air panas : untuk menyeduh susu, pelarut biskuit dan mencuci peralatan makan
6. Tissue Bassah : penting banget ya ini. Harus sedia.
7. Popok 3pcs, tapi yang dipakai hanya 1, alhamdulillah mpupnya di rumah. Tau aja lagi jalan-jalan
8. Baju ganti satu set, beserta kaos dalam dan celana pendek ^-^
9. Gendongan : saya males bawa2 stroller, lagian anaknya juga gak betah kalo di stroller. Gendongan yang saya pakai jenisnya baby wrap.
10. Nasi lembek : karena ga bisa diprediksi pulang sore atau malam. Makan si kecil harus siap lengkap. Bisa juga dibuat seperti lontong loh mom








Semua lengkap masuk dalam 1 tas khusus.
Next time saya postingkan ya 1 tas isinya apa saja. Karena lupa, kurang lebih sih seperti ini saja. 






 Next postingan juga saya akan bahas kalo travelnya jauh ya mom






Disela-sela acara berlangsung saya tetap bisa bermain-main sama #princessARRA






#princessARRA sekarang 9 bulan menuju 10 bulan. Udah berani lepas tangan satu untu berjalan
Sudah bisa punya keinginan untuk kesana kesini






Semangat terus ya nak, belajar jalan. Jangan takut jatuh.
Jika bunda gak bisa menjaga dengan baik maka akan selalu ada malaikat yang melindungi Arra

*ah lebay sibunda*




Salam,



Mom diary

Monday 19 October 2015

Workshop : food photography

Assalamualaikum ...



Pada Pekan lalu tepatnya tanggal 17 Oktober 2015, saya menghadiri acara mini workshop food photography. Bahasannya memfokuskan mengenai pemotretan seputar makanan. Angle, styling, lighting, ataupun tips-tips lain seputar foodphotography

Kecintaan saya dalam dunia foto masih minim. Masih harus terus belajar. Yaaa practice make perfect yaa... karena penjelasan mengenai photography itu lumayan sulit, lebih mudah dipahami ketika kita mempraktikannya


Saya sih gak jago cuma bisa aja. Masih belum paham juga mana foto yang bagus mana yang bagus banget ^o^





Gak cuma sampe sini aja. Candu motrek itu terus kebawa. Makin sering ngehayal kalo mau moto ini settingannya begini, kalo mau moto kaya gini angle yang bagus disitu. Ahhhh...jadi makin kerajinan bawa-bawa kamera dah kemana-mana. Kan berattt :-P








Khimar & dress 
IG : @fazgallery



Salam,


Mom Diary